Ulasan Film Sang Pemimpi
Sang Pemimpi adalah sebuah film dari Riri Riza yang diadaptasi dari novel “Sang Pemimpi” karya Andrea Hirata dengan produser Mira Lesmana...
Namun, berbeda dengan Laskar Pelangi, Sang pemimpi menceritakan tentang tiga tokoh utama yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron yang ingin mengejar mimpinya pada masa SMA di Belitung. Film Sang Pemimpi diperankan oleh beberapa artis pendatang baru yang diperankan oleh Vikri Setiawan sebagai Ikal remaja, Lukman Sardi sebagai Ikal dewasa,Zulfanny memerankan Ikal kecil, Ahmad Syaifullah sebagai Arai remaja, Nazriel Ilham (Ariel "Peterpan") sebagai Arai dewasa, Sandy Pranatha sebagai Arai kecil, Azwir Fitrianto sebagai Jimbron remaja, Mathias Muchus sebagai Seman Said Harun, (Ayah Ikal), Rieke Diah Pitaloka sebagai Ibu Ikal, Nugie sebagai Pak Balia, seorang guru muda pengajar sastra yang inspiratif dan bersemangat, yang menginspirasi Ikal dan Arai untuk bermimpi kuliah di Perancis, Landung Simatupang sebagai Pak Mustar, kepala sekolah yang keras dan galak.
Maudy Ayunda sebagai Zakiah Nurmala, gadis Melayu nan cantik yang menjadi obsesi cinta Arai, Yayu Unru sebagai Bang Rokib, pelaut Melayu yang berpengalaman, dan Jay Widjajanto sebagai Bang Zaitun, pemusik Melayu lokal yang lihai soal asmara. Film ini didedikasikan untuk Seman Said Harun(Ayahanda Andrea Hirata), Alm. H. Mohammad Riza(Ayahanda Riri Riza), dan Alm. Jack Lesmana(Ayahanda Mira Lesmana).
Pada adegan pertama menceritakan tentang seorang Sarjana Ekonomi yang tinggal di sebuah rumah kos dengan sebuah sepatu yang sudah usang dan bekas di daerah Bogor pada tahun 1999. Sebut saja Ikal. Sampai saat itu, ia belum bertemu Arai sepupu jauhnya yang memberi mimpi menjelajahi hingga ke Paris. Saat ini, ia bekerja di kantor pos menjadi tukang sortir. Sebenarnya ia ingin menjadi penulis novel, tapi tulisannya selalu ditolak.
Pada adegan kedua, tepatnya di Manggar pada tahun 1985 terlihat Arai yang sangat senang melihat Zaskia Nurmala pujaan hatinya. Dan pada saat itu, Arai membuat onar saat Upacara hingga kepala sekolah tergalak yaitu Pak Mustar menjadi marah, akhirnya mereka bertiga yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron harus berlari hingga sampai di pasar ikan. Jimbron sahabat mereka akhirnya ikut terseret dalam petualangan mereka. Pada adegan ketiga di Gantong pada tahun 1980, Ikal pergi ke laut. Di sanalah Ikal pertama kali bertemu Arai saat kehilangan sahabat kecilnya yaitu Lintang.
Paman Ikal akhirnya meninggal dan yang tersisa hanyalah Arai seorang yatim piatu. Ayah Ikal menjemput Arai di sebuah rumah di hutan belantara. Arai hanya hidup sebatang kara yang ditemani oleh seekor monyet, dan hari itu, Ikal sangat bahagia karena telah mendapatkan sahabat baru yaitu Arai. Mulai saat itu, mereka berteman dengan sangat baik.
Pada waktu pergi ke masjid, mereka berdua bertemu dengan seorang anak laki-laki yang diantar dengan seorang pendeta.
Pada saat di Penambangan Timah, Ikal dan Arai bermain telpon kaleng dan berhenti ketika melihat para pekerja penambang. Nasib mempertemukan mereka dengan teman baru lagi yang bernama Jimbron. Sewaktu kecil, ibu Jimbron meninggal, dan ayahnya yang membesarkannya. Suatu ketika ayahnya terkena serangan jantung, Jimbron yang masih kecil tak tau bagaimana harus menyelamatkannya. Ayahnya tak tertolong, akhirnya Jimbron mulai gagap sejak saat itu. Setelah ayahnya wafat, Jimbron dirawat oleh sahabat keluarganya, pendeta Giovani. Walau berbeda agama, pendeta Giovani ingin Jimbron taat pada islam.
Dengan hadirnya jimbron,masa kecil mereka semakin dipenuhi oleh petualangan dan mimpi, Arai ingin menjadi koboy, ikal menjadi Indian,dan jimbrom bermimpi lebih jauh lagi.
Pada saat mereka SMA, mereka pindah ke Manggar untuk melanjutkan SMA karena belum ada SMA di Gantong. SMA Negeri Manggar adalah sekolah pertama di Manggar dan memiliki kepala sekolah tergalak yaitu Pak Mustar. Walapun sekolah mereka sederhana,setidaknya sekolah ini cocok dengan ukuran kantung keluarga mereka.
Namun, mereka bangga dan selalu semangat sekolah karena laki-laki yang bernama julian balia,guru kesayangan para murid. Pak Balia adalah seorang guru yang selalu memberikan semangat dan motivasi pada muridnya, sehingga muridnya menyukai seorang guru yang bernama Pak Balia tersebut.
Pada saat mereka bekerja, Jimbron melihat seorang perempuan. Perempuan tersebut bernama Laksmi, Jimbron menyukai perempuan itu. Pada saat di ruang kelas, Pak Balia kembali memotivasi para muridnya.
“Yang paling bisa menyesuaikan diri yg sanggup bertahan hidup. Pelajarilah ilmu pasti, supaya menjadi orang pintar ,bisa jadi pemimpin. Jangan cuman bisa bicara, berkhayal, dan nyanyi-nyanyi.” Itu kata Pak Balia. Selain itu, ia juga mengatakan
“bercita-citalah yang tinggi, bermimpilah yg besar, regup madu ilmu sebanyak-banyaknya, belajarlh dari alam disekitarmu bersama kehidupan, jelajahi Indonesiamu yang luas, jengkali Afrika yang eksotis, jelajahi eropa yang megah lalu berhentilah di altar ilmu Sorbone Paris,belajrlah dimana sciense, sastra dan seni diolah untuk merubah peradaban dan ingat yang paling penting bukanlah seberapa besar mimpi kalian, tapi seberapa besar kalian untuk mimpi itu.” Itu kata-kata yang sering diucapkan oleh Pak Balia.
Pada saat itu, Arai memberitahu kepada Ikal dan Jimbron rencananya. “Jadi gini rencananya, kita lulus SMA dengan nilai terbaik lalu kita berangkat ke Jakarta. Kita kuliah di sana lalu kita kejar beasiswa ke Paris. Sambil kuliah di Paris kita jelajahi Eropa, kita jelajahi Afrika seperti kata Pak Balia. Ini harus menjadi mimpi kita sekarang. Kita harus bekerja keras lagi agar bisa ke Paris dan keliling dunia.” Itu kata Arai pada teman-temannya.
Di sekolah, mereka mendapatkan kata motivasi dari Pak Balia. Mulai hari itu, hidup mereka lebih bergairah, mereka akan ke Paris, mereka belajar dengan extra keras. Saat ini mereka telah mendapatkan pekerjaan. Mereka hanya bekerja pada saat ikan datang. Mereka bisa lebih fokus sekolah dan melanjutkan mimpi mereka.
Arai semakin terus mencari cara untuk menaklukkan hati Zakia Nurmala. Jimbron juga semakin fokus untuk bisa membuat Laksumi tersenyum. Gadis yang telah ditinggal oleh keluarganya tersebut sudah lama tidak tersenyum. Tetapi malam itu, keyakinan mimpi mereka mulai goyah, jangankan ke Paris, ke Jakarta pun mereka tidak mampu, dikarenakan ayah Ikal yang kehilangan pekerjaannya akibat tempatnya bekerja telah ditutup. Namun Arai tetap semangat mengajak Ikal dan Jimbron terus bekerja. Ikal juga tidak menyerah untuk mengejar mimpinya setelah dinasehati oleh pak Mustar. “ketika kau bermimpi setinggi-tingginya, mimpilah,tapi kau harus yakini mimipi itu dan temukan jalan terbaik untuk meraihnya” itu nasehat pak Mustar. Pada saat pembagian rapor, ayah Ikal datang untuk mengambil rapor Ikal dan Arai. Seperti biasa, ia mengenakan safari bju empat kantong yang dipakai hanya untuk yang dianggap istimewa. Namun pada hari itu, Ikal mengecewakan Ayahnya. Ayahnya yang selalu bersabar menghadapi cobaan apapun.
Setelah lulus SMA, mereka bertiga lulus dengan nilai yang baik. Sesuai rencana mereka pun akhirnya pergi ke Jakarta untuk mengejar mimpi mereka. Ayah dan ibu Ikal hanya bisa membekali doa untuk mereka. Namun, Jimbron tidak ikut. Jimbron hanya memberikan tabungannya kepada Ikal dan Arai. Namun mereka terdampar di Bogor, karena tdak berhasil menemukan Ciputan. Pada tahun 1993, di wilayah Depok, mereka berdua akhirnya lulus UI. Ikal masuk Ekonomi dan Arai Biologi.
Namun keadaan mereka semakin sulit, mereka harus terus bertahan hidup sebelum membuat rencana ke Paris. Mencari pekerjaan di kota besar ternyata tidak semudah yang mereka bayangkan. Selama 2 tahun bekerja serabutan, mereka belum mendapatkan pekerjaan. Ikal lalu mendapatka pekerjaan tetap sebagai pegawai pos. Tapi Arai tidak lagi mendapatkan pekerjaan. Tapi bukan Arai Sang Pemimpi kalau sampai kehilangan semangatnya. Hari itu adalah hari terakhir Ikal melihat Arai. Setelah ia memberikan koran, ia pergi begitu saja meninggalkan Ikal dengan membawa kuda celengan pemberian Jimbron.
Namun, Ikal telah sadar, segala sesuatu menjadi jelas baginya. Sesungguhnya Arai telah banyak membekali Ikal untuk selalu percaya pada mimpinya, dan pada saat itu juga Ikal berencana untuk pergi ke Paris menyusuli Arai. Di dalam perjalanan, Ikal mengingat kembali petikan kata motivasi dari teman-temannya sewaktu SMA. “dengan menolong diri sendiri, kita bisa menolong orang lain dengan sempurna”-R.A Kartini, “seribu orang tua, satu mimpi, satu pemimpi bisa mengubah dunia”-Soekarno, “kemerdekaan nasional bukanlah tujuan akhir rakyat yang bisa berkarya dalam puncaknya”-Sultan Zahrir, “selama dengan buku, hal boleh memenjarakanku di mana saja, sebab dengan buku aku bebas”-Moh. Hatta, “terbanglah garudaku, singkirkan kutu-kutu dari sayapmu”-Iwan Fals.
Sesampainya di Kalimantan, Ikal akhirnya berhasil mendapatkan beasiswa dan pada saat itu juga Ikal bertemu dengan Arai. Pada tahun 2000, mereka akhirnya tiba di Brussels. Mereka tidak menyangka akhirnya bisa mengejar mimpi mereka hingga ke Paris.
Film ini sangat memotivasi pelajar terutama pelajar SMA, kisah yang mengharukan namun menyenagkan untuk ditonton serta menceritakan tentang persahabatan dan setia kawanan yang erat dan juga mencakup pentingnya pendidikan yang begitu mendalam. Selain itu, banyak kejadian lucu yang menarik bagi penontonnya.
Namun, di samping itu, film ini agak sedikit membosankan. Karena alur ceritanya yang kurang jelas dan juga letak peristiwanya terjadi tidak dicantumkan daerah dan tahunnya, sehingga membingungkan bagi penontonnya.
Walaupun memiliki beberapa kelemahan, film Sang Pemimpi ini sangat cocok dan bagus untuk generasi muda di negeri ini agar tidak mudah menyerah. Selain itu, beberapa kata-kata motivasi dari film ini juga dapat menumbuhkan semangat juang agar bisa bekerja keras meraih mimpi. Kita juga dapat mengambil beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar- benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, dan tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu. Dan satu lagi, pintar tidak selau membuat kita sukses, hanya Tuhan yang mengaturnya. Semua yang kita kerjakan tidak lepas
dari campur tangan Tuhan.
Sumber:disini
Post a Comment: